Cast :
`Hwang Ri Young (Oc’s)
`
Xi Lu Han (EXO)
Support Cast :
`All
member EXO
`Park
Jung Soo/Leeteuk (Super Junior)
`Shin
Ri Chan (Author)
Hari sudah mulai
malam, Luhan mengantarkan Hwang Ri sampai rumahnya dengan mengendarai mobil
kesayangannya itu. Ia pun memberhrntikan mobilnya itu, ternyata Jung Soo oppa
sudah menunggu Hwang Ri di depan pintu gerbang rumahnya.
“Kenapa jam
segini kau baru pulang? Dan kenapa kau tak memberitahuku terlebih dahulu jika
kau pulang jam segini?” tanya Jung soo seusai Hwang Ri turun dari mobil milik
Luhan, memang waktu sudah menunjukkan pukul 08.30 KST.
“Mian oppa. Aku
janji tak mengulanginya lagi” Hwang Ri menundukkan kepalanya karena ia takut
dengan oppa-nya itu. Karena kalau Jung Soo sudah marah, wajah malaikatnya akan
berubah menjadi menakutkan seperti malaikat penyabut nyawa. Tapi Jung Soo tidak
benar – benar marah kepada adiknya itu, karena ia sangat menyayangi adiknya
itu.
“Siapa laki –
laki ini?” tanya Jung Soo kepada Hwang Ri, pria yang ada di hadapannya itu.
Hwang Ri yang tersadar ada Luhan disebelahnya. Akhirnya mengenalkan Luhan pada
Jung Soo.
“Oppa.. dia
teman sekelasku, Luhan namanya. Luhan.. ini oppaku Jungsoo, Park Jung Soo”
Hwang Ri saling mengenalkan antara Luhan dan Jung Soo.
“Perkenalkan
nama saya Luhan, Xi Lu Han..” Luhan membungkukan badannya, memberi hormat
kepada Luhan “..Maafkan jika Hwang Ri pulangnya terlambat.” Lanjut Luhan. Hwang
Ri tidak percaya atas sikap Luhan. Luhan yang biasanya tak pernah hormat
terhadap guru sekalipun, sekarang bersikap sopan dan memberi hormat kepada
oppa-nya itu.
“Ya sudahlah..
Lain kali kalau kau ingin mengajak adik ku yang tersayang ini pulang jam
segini. Kau harus ijin denganku dulu. Arraseo!” kata Jung Soo pada Luhan.
Kelihatan saja Jung Soo memasang muka marah di wajahnya tapi dia tidak benar –
benar marah, Hwang Ri tahu itu.
“Dan kau bocah
kecil..” Jung Soo mencubit kedua pipi adiknya itu, Luhan menahan tawanya
melihat Hwang Ri dicubit pipinya oleh Jung Soo “..Awas kau pulang jam segini
tanpa meminta ijin pada oppa! Oppa akan laporkan kepada appa supaya kau kembali
ke Jepang lagi” kata Jung Soo.
“Aiish oppa!
Jangan mencubitku seperti itu di depan temanku. Aku malu” Hwang Ri melepaskan
tangan Jung Soo dari pipinya dan memanyunkan bibirnya. Luhan tersenyum melihat
tingkah yeoja yang ada disebelahnya itu.
“Kalau begitu,
kau pulanglah. Sudah malam. Terima kasih sudah mengantarkan adikku ini” kata
Jung Soo pada Luhan.
“Cheonmaneyo..”
Luhan pun segera masuk kedalam mobilnya itu dan melajukan mobilnya meninggalkan
Jung Soo dan Hwang Ri.
Selepas perginya
Luhan, Hwang Ri dan Jung Soo masuk kedalam rumah mereka.
“Jadi dia
temanmu?” tanya Jung Soo penuh curiga
“Ne oppa..”
jawab Hwang Ri. “Jinjayo?” tanya Jung Soo, kali ini sambil menggoda adiknya
itu.
“Ne oppaaa...”
jawab Hwang Ri yang kesal karena dicurigai oppanya itu
“Ya sekarang
teman, tapi besok bisa jadi kalian pacaran. Ternyata adik oppa sudah besar
sekarang..”
“Aiish~ oppa.
Sudahlah aku mau tidur. Capek” Hwang Ri masuk kedalam kamarnya .Terdengar
teriakan oppanya yang masih saja menggoda dirinya.
“Oppa diamlah!”
teriak Hwang Ri. Terdengar suara tertawa Jung Soo dan itu makin membuat Hwang
Ri semakin kesal.
@@@@@@
Dentuman alunan
musik beat terdengar sangat keras, pria maupun perempuan menari dilantai dansa
mengikuti alunan musik itu. Kepulan asap rokok dan bau minuman alkohol
menyeruak dalam ruangan itu. Tetapi itu bukan suatu masalah bagi orang – orang
yang ada diruang tersebut malah mereka terlihat menikmatinya.
“Kau dari mana
saja hyung?” tanya Lay pada Luhan yang baru saja datang.
“Wae? Kau
merindukanku Lay-ah?” Luhan tiba –tiba bergelayut manja di lengan Lay. Lay pun
merasa geli langsung menyingkirkan kepala Luhan dari lengannya. Luhan, Xiumin
dan D.O pun tertawa.
“Dimana yang
lainnya?” tanya Luhan.
“Kayak kau tidak
tau saja.. Kai, Kris, dan Tao sudah menggodai yeoja – yeoja cantik disana..”
Xiumin menunjukkan ke tempat yang dimana ada 3 ke sosok yang disebut tadi, dan
dapat dilihat Kris sudah menggodai para yeoja yang berada disekelilingnya, Tao
pun juga berbuat sama seperti yang dilakukan Kris. Sedangkan Kai, terlihat
sedang bercumbu mesra dengan seorang yeoja.
“..Lalu Suho
sedang ada di bar bersama teman kencannya dan Baekhyun, Sehun, Chen dan
Chanyeol sedang menari di sana” jelas Xiumin.
“Hyung kenapa
kau baru datang?” tanya D.O
“Aku baru saja
kemari setelah mengantarkan Hwang Ri pulang ke rumahnya” kata Luhan, setelah ia
meminum gelas yang sudah berisi alkohol.
“Hyung kau baru
datang” Sehun pun muncul tiba – tiba dan mendudukan dirinya di sebelah Luhan.
“Dia baru saja
mengantarkan Hwang Ri pulang” kata Xiumin.
“Mwo? Kau benar
– benar sedang tidak mempermainkannyakan hyung?” tanya Sehun pada Luhan.
“Kenapa kau
bertanya seperti itu? Tumben sekali kau menanyakan pertanyaan seperti itu. Kau
menyukainya?” tanya Luhan yang heran. “Ani, hyung. Kasian saja jika Hwang Ri
hanya dijadikan sebagai mainanmu. Karena kulihat Hwang Ri adalah gadis yang
baik” jawab Sehun.
“Siapa juga yang
bilang jika aku akan menjadikan dia mainanku?” tanya Luhan
“Mwo? Jadi
maksudmu, kau ingin Hwang Ri jadi pacarmu?” tanya Lay. Luhan hanya memberikan
senyum misteriusnya sambil meneguk minumannya itu sampai habis dan mengisinya
lagi.
“Aku akan mulai
serius bersama dia..” kata Luhan yang membuat teman – temannya itu heran.
“..Aku akan berubah untuknya”
@@@@@
“Yaaak kau!
Dasar yeoja genit!” teriak salah satu yeoja dari empat yeoja itu, menarik
tangan Hwang Ri ke taman belakang sekolah yang terlihat sepi.
“Berani sekali
kau merebut uri Luhan!” kata yoja itu kepada Hwang Ri. Hwang Ri mengenal yeoja
itu, yeoja itu adalah Hyuna salah satu fans Luhan.
“Aku tak merasa
merebut apapun dari kalian, termasuk Luhan” kata Hwang Ri.
PLLAAK
Tamparan
melayang ke pipi mulus Hwang Ri. Sakit? Ya itu, yang di rasakan Hwang Ri. Tapi
ia mencoba menahan air mata yang hampir keluar dari matanya.
“Sudah aku
bilang, aku tak merebut Luhan dari siapapun!” teriak Hwang Ri
“Berani sekali
kau meneriakkiku! Gayoon.. Jiyeon pegang tangannya” Hyuna menyuruh kedua
temannya itu untuk memegang tangan Hwang Ri, supaya tidak bisa berkutik dari
siksaanya. Sedangkan satu yeoja yang bernama Jinah hanya berdiri sambil
tersenyum sinis menikmati tontonannya.
********
“Kau lihat Hwang
Ri, Chanyeol-ssi?” tanya Ri Chan. Chanyeol, Baekhyun, Sehun dan Ri chan masih
berada di dalam kelas.
“Ani” jawab
Chanyeol. “Kalian berdua lihat Hwang Ri?” tanya Ri Chan pada Sehun dan Baekhyun
yang asik dengan gambar – gambar wanita yang berpose seksi di I-phone milik
Baekhyun.
“Ani” jawab
mereka berdua yang masih tetap terpaku dengan layar tersebut. Ri Chan hanya
menggeleng – gelengkan kepalanya itu melihat tingkah laku kedua pria itu
“Kau mau
kemana?” tanya Chanyeol saat melihat Ri Chan yang hendak keluar kelas
“mau ke kantin.
Mungkin Hwang Ri sudah ada disana” kata Ri Chan tanpa menoleh ke arah Chanyeol.
“Aku ikut”
teriak Chanyeol. Baekhyun dan Sehun yang tersadar jika Chanyeol yang hendak
pergi juga berteriak “Aku juga ikut. Tungguu~”
Mereka berempat
memilih melewati taman belakang menuju ke kantin. Tapi Sehun melihat sosk ia
kenal sedang bersama empat orang lainnya.
“Bukannya itu
Hwang Ri?” tanya Sehun. Seketika itu Ri Chan meoleh ke arah Sehun tunjuk dan
ternyata itu benar, itu Hwang Ri.
“Bukannya itu
Hyuna dan teman – temannya juga?” kata Ri Chan menimpali. “Ne, kau benar” ucap
Chanyeol.
“Perasaanku
tidak enak. Chanyeol, ayo kita panggil Luhan hyung kesini” ajak Baekhyun yang
dibalas dengan anggukan Chanyeol. Baekhyun dan Chanyeol pun belari dengan cepat
ke kantin. Sedangkan Sehun menahan Ri Chan.
“Lepaskan
Sehun-ssi!” Ri Chan meronta untuk dilepaskan
“Kita tunggu
sampai Luhan hyung datang!” kata Sehun. Ri Chan menatap Sehun tak percaya.
“Lepaskan. Ku
mohon!” kata Ri Chan “Tunggulah Ri Chan!” Ri Chan melihat temannya itu yang
sedang di bully oleh Hyuna, Jiyeon, Jinah, dan Gayoon. Ia tak terima jika
temannya diperlakukan seperti itu.
“Masa bodoh jika
harus menunggu Luhan!” Ri Chan pun menggigit tangan Sehun sehingga Ri Chan
terlepas dari Sehun dan segera berlari ke taman belakang.
Ri Chan pun
melepaskan kedua sepatunya yang lumayan berhak dan melemparkan tepat ke arah
kepala Hyuna dan ia melempari lagi sepatunya satu lagi pada Jinah yang dari
tadi hanya menlihat Hwang Ri disiksa. Sehun kaget atas tindakan Ri Chan yang
sedikit brutal untuk ukuran yeoja.
“Mau apa kau?!
Bisanya hanya keroyokan!” kata Ri Chan pada Hyuna
“Kenapa kau
melempariku dengan sepatu!” teriak Jinah
“Karena kalian
berempat telah mengganggu temanku. Kalian tak tahu apa dengan siapa yang kalian
berhadapan?” terukir senyum sinis dari Ri Chan.
“Emang kau
siapa? Aku tak takut sedikitpun padamu!” kata Hyuna
Ri Chan pun
menerjang Hyuna, memberi pukulan di perut hyuna yang membuat wanita itu
tersungkur. Jinah tak tinggal diam, dia mencoba menyerang balik Ri Chan dari
belakang. Sehun yang tak tahan dengan semua itu. Berlari ke arah perkelahian
itu, berusaha menjadi penengah. Tapi bukannya menjadi penengah, malah ia jadi
sasaran para yeoja yang sedang berkelahi.
[Sementara itu
di tepat lain dalam waktu yang sama]
“Hyung! Hyung!”
teriak Chanyeol dan Baekhyun bersamaan yang baru saja datang ke kantin.
“Wae?” tanya
Kris “Kami melihat Hwang Ri sedang di bully oleh Hyuna dan gengnya, hyung” kata
Chanyeol yang panik.
“Dimana Hwang Ri
sekarang?!” Luhan melompat dari tempat duduknya sambil memgang lengan Chanyeol
begitu keras sampai – sampai Chanyeol kesakitan.
“Di belakang
sekolah, hyung” ucap Chanyeol takut akan tatapan hyungnya itu.
Luhan pun
melesat pergi meninggalkan kantin menuju taman belakang yang diikuti oleh teman
– temannya yang lain.
Luhan telah
sampai dan melihat pemandangan yang sedikit mengenaskan. Karena pertama Hwang
Ri, rambutnya sudah berantakan dan ada darah di bibirnya. Lalu, melihat
Sehunnie yang jadi penengah malah babak belur gara – gara terkena pukulan dari
yeoja – yeoja itu. Dan Ri Chan yang
berkelahi seperti preman pasar.
“Apakah dia
benar – benar yeoja?” tanya Baekhyun heran melihat Ri Chan
“Aku yakin dia
bukan yeoja” ucap Chanyeol
“HENNTTIIKAAAN!”
teriak Luhan seketika itu juga perkelahian itu berhenti. Hyuna dan kawanannya
melihat Luhan cs pun behenti menyerang malah bersikap sok imut. Gayoon dan
Jiyeon pun berhenti menahan Hwang Ri
“HUUEEEKK!” Ri
Chan berpura – pura seperti orang yang sedang muntah, Hyuna mendelik kearah Ri
Chan
“aakkh..” rintih
Hwang Ri kesakitan, Ri Chan menoleh dan menghampiri temannya itu, begitupun
juga Luhan.
“Kau tak apa –
apa? Bibirmu berdarah” Ri Chan yang mengkhawatirkan Hwang Ri yang terluka.
“Ani. Gwenchana
Chan-ah. Kau yang seharusnya begitu, kau tidak apa – apakan?” tanya Hwang Ri.
Ri Chan menggelengkan kepalanya sembari tersenyum memperlihatkan dia baik –
baik saja, walaupun sebenernya tidak karena ada luka lebam di pipinya.
“Ri-ah..”
panggil Luhan pada Hwang Ri. Hwang Ri menoleh kearah Luhan.
“..Ayo ikut aku
ke ruang Kesehatan sekarang!” kata Luhan. Sebelum membawa Hwang Ri ke ruang
kesehatan, Luhan memandang ke arah Hyuna dan teman – temannya.
“Kalian
berempat, apa yang sudah kalian lakukan pada Hwang Ri?” Luhan memasang wajah
dingin pada mereka, sehingga mereka sangat takut.
“Ka-kami hanya
memberikan pelajaran untuk Hwang Ri saja. Su-supaya tidak dekat – dekat dengan
oppa lagi” jawab Hyuna sembari menunduk, tidak berani menatap Luhan.
“Memang kalian
punya hak apa – apa melarang Hwang Ri dekat denganku?! Hah?” Luhan semakin
murka terhadap keempat yeoja yang sedang ada dihadapannya.
“Karena aku
menyukaimu. Karena itu aku tidak suka ada yeoja yang dekat denganmu. Dan aku
iri padanya!” jawab Hyuna. Luhan terdiam beberapa saat, “Kali ini kau
kumaafkan. Tapi, awas jika kau menyentuh Hwang Ri walau itu sehelai rambut
sekalipun. Aku tak akan membiarkan hidup kalian, terutama KAU!” sembari menunjuk Hyuna.
Kemudian Luhan
menghampiri Hwang Ri dan menggendong yeoja itu pergi menuju ruang kesehatan. Ri
Chan yang melihat itu hanya bisa kaget, beberapa anggota EXO seperti, Tao, Kai,
Lay dan Chen bersiul – siul sedangkan Hyuna cs memandang sinis tak suka jika
Hwang Ri diperlakukan seperti itu.
“Luhan lepaskan
aku!” kata Hwang Ri tapi tak ditanggapi oleh Luhan.
“Luhan!” teriak
Hwang Ri yang mulai kesal. “Kau diamlah! Jika tak ingin kujatuhkan!” ancam Luhan
pada Hwang Ri sambil memberi death-glare yang
membuat Ri Chan terdiam, karena takut. Masih terdengar siulan dari para member
EXO yang semakin membuat Hwang Ri malu. Akhirnya, Hwang Ri menyembunyikan
wajahnya di dada bidang Luhan. Terukir senyum di wajah tampan Luhan, melihat
perlakuan yeoja yang ada digendongnya. Satu lagi akibat perlakuan Hwang Ri itu
membuat detak jantung Luhan semakin cepat dan kencang.
“Kau tidak apa –
apakan?” Sehun menghampiri Ri Chan dan Ri Chan
“Ani. Wae? Aku
hebatkan?” tanya Ri Chan yang tersenyum sumringah yang membuat Sehun kesal.
“Hebat dari
mana? Kau tak lihat, jika tadi pukulanmu mengenaiku” Sehun menunjuk pipinya
yang terkena pukulan Ri Chan.
“Halah~ Cuma
begitu saja. Kau lihat, ini pukulan dan cakaran dari Hyuna dan Jinah. Kau tidak
apa – apanya” Ri Chan menunjuk kearah wajahnya, memang terdapat bekas cakar dan
pukulan di wajahnya. Akhirnya, Sehun dan Ri Chan malah bersaing menunjukkan
luka yang mereka dapat. ‘Tidak penting!’ pikir Chanyeol, Baekhyun, Chen, D.O,
Xiumin, dan Kai yang dari tadi melihat pertengkaran antara magnae EXO dan yeoja abal – abal.
Kris, Tao, Suho
dan Lay berjalan kearah keempat yeoja yang tetap mematung sejak tadi. Hyuna,
Jiyeon, Gayoon, dan Jinah tetap menundukkan kepalanya karena takut saat keempat
pria itu ada dihadapan mereka.
“Kalian
beruntung kali ini bisa lepas dari tangan Luhan hyung” kata Tao sinis.
“Ne, kau benar
Tao. Biasanya, Luhan tidak pernah melepaskan orang – orang yang mengganggunya.
Walaupun itu namja ataupun yeoja.” Kata
Suho
“Kami akan
mengawasi kalian dimulai dari sekarang, jika kalian mengganggu hidup Hwang Ri
dan juga yeoja yang sedang bertengkar dengan Sehun disana..” Kris menunjuk Ri
Chan “...Kami tak akan maafkan kalian, terutama Luhan. Luhan akan membuat hidup
kalian seperti hidup di neraka” ucap Kris yang setelah itu pergi dari tempat
itu, diikuti member EXO yang berada dibelakangnya dan juga Ri Chan.
“Sial!” rutuk
Hyuna kesal.
[di Ruang
Kesehatan]
“Aakkh sakit
Luhan” rintih Hwang Ri. Luhan sedang mengobati bibir Hwang Ri yang sedikit
robek dengan obat merah. Yeoja itu bisa merasakan hembusan nafas namja itu
diwajahnya karena jarak antara kepala Luhan dan kepalanya yang terlalu dekat,
Hwang Ri juga bisa melihat manik kedua mata Luhan yang menurutnya indah.
Luhan menempelkan
plester ke bibir Hwang Ri saat menmpelkannya darah Luhan berdesir melihat bibir
merah gadis yang ada didekatnya itu seakan tergoda ingin mencium bibir itu.
Tanpa disadari wajah Luhan makin lama makin dekat dengan wajah Hwang Ri, Hwang
Ri makin memundurkan wajahnya.
“Luhan”
panggilan dari Hwang Ri seakan menyadarkan Luhan. Luhan pun menjauhkan badannya
dari Hwang Ri.
“Mian Hwang
Ri..” kata Luhan gugup. Ia merutukki kelakuannya yang bodoh itu. Untung saja ia
tersadar saat wanita itu memanggilnya.
“Gwenchana..”
balas Hwang Ri yang sama – sama gugup. Suasana canggung menyelimuti mereka
sekarang. Luhan pun berdiri dan berjalan ke arah pintu ruang kesehatan, ingin
keluar.
“Mau kemana?”
tanya Hwang Ri. “Aku mau ke kantin. Aku tau kau pasti belum makan siang. Istirahatlah,
nanti aku akan meminta ijin kepada Kim Seosaengnim untukmu. Juga akan menyuruh
Ri Chan kesini untukmu” jawab Luhan. Luhan pun segera membuka pintu.
“Luhan Tunggu!”
panggil Hwang Ri yang memberhentikan langkah Luhan untuk pergi. Luhan pun menoleh
kearah Hwang Ri.
“G-gomawo” Luhan
tersenyum pada Hwang Ri dan menganggukan kepalanya, lalu meninggalkan Hwang Ri.
TO
BE CONTINUED