Selasa, 23 Februari 2016

COME BACK!!!!

Pasti curiga deh kenapa gk pernah posting posting lagi disini. jujur aku lupa password jadi susah juga masuknya. dan baru ini bisa buka.. udah berapa tahun ya???

oleh karena itu, aku bikin blog baru dan itu khusus buat ff-ff ku yang baru.. aku juga kaget pas masuk lagi ke blog ini. ternyata masih aja ada yang dateng walaupun gk komen..(udah biasa)

kalo mau dateng ke blog aku yang satunya, klik aja ini blackangel1004.wordpress.com
mungkin beberapa kalian juga udh pernah baca ff ku di blog lainnya kayak FFINDO, SAYKOREAN atau EXO FANFICTION INDONESIA..

kadang kadang aku ngirim karyaku kesana juga.. nama author ku: dth9707
makasih ya yang tetep stay di blog ini..

salam cinta dari istri oh sehun

Rabu, 07 Mei 2014

Miracle in December (Chapter 4)


Cast :
`Hwang Ri Young (Oc’s)
            ` Xi Lu Han (EXO)
Support Cast :
            `All member EXO
            `Park Jung Soo/Leeteuk (Super Junior)
            `Shin Ri Chan (Author)

Senin, 05 Mei 2014

When You Tell Me That You Love Me



Entahlah kenapa bisa ada sosok yang begitu sempurna seperti itu. Wajah yang tampan, mata tajam, kulit yang begitu putih, senyum yang bisa membuat para  perempuan yang melihatnya, jantungnya akan berhenti berdetak seketika serta otak yang pintar dalam segala bidang dari akademik maupun non-akademik. Kesempurnaannya membuat dirinya banyak dikagumi dan disukai oleh semua siswi yang ada disekolah ini, salah satunya diriku ini.
Terkadang menjadi orang yang mencintai seseorang itu menyakitkan. Seperti diriku ini, hanya bisa melihatnya dari kejauhan. Aku tahu ia takkan pernah memandangku mungkin saja ia tidak akan tahu jika aku berada disana sedang memandangnya. Tapi apa dayaku, aku tak punya keberanian sedikitpun untuk mendekatinya. Aku bukan wanita yang agresif untuk mendekati seorang pria.
Aku hanya mencoba dengan caraku sendiri. Memberinya surat penggemar bertuliskan kata – kata penyemangat yang aku tulis sendiri setiap harinya saat ia sedang berlatih basket yang aku taruh di loker miliknya, tak lupa juga dengan permen lollipop yang ku tempel di depan pintu lokernya, atau duduk disalah satu bangku penonton untuk melihatnya sedang melakukan pertandingan basket. Aku yakin ia tak akan pernah melihatku karena bukan aku sendiri yang menonton, ada penggemar – penggemarnya yang selalu mengerumuni  bangku penonton untuk melihat aksinya.
Aku tak seperti penggemarnya yang lain, meneriakki namanya atau membawa banner bertuliskan namanya. Cukup dengan melihatnya dan berdoa didalam hati agar ia melakukan yang terbaik. Melihat senyum bahagianya saat berhasil memasukkan bola ke ring ikut membuatku  bahagia, kebahagiaanya adalah kebahagiaanku juga.
Kuhirup oksigen sebanyak – banyaknya memenuhi paru – paruku dan mengeluarkannya dengan kasar, berulang seperti itu. Aku membolos pelajaran terakhir dan pergi ke atap sekolah, aku sedang berada dalam mood yang tidak baik untuk sekarang karena hati ini begitu sesak saat tadi siang aku mendengar jika Oh Sehun pria yang aku sukai sedang menyukai seseorang, walaupun ia mencoba untuk mengelak tetap saja aku tahu ia sedang berbohong.
Semua orang bilang jika perempuan yang dicintai oleh Sehun adalah Jung Soojung, perempuan yang cantik dan juga baik hati serta terkenal. Apalagi aku tahu Sehun dan Soojung sangat dekat, ditambah lagi perlakuan Sehun yang begitu baik kepada Soojung. Setiap aku melihat mereka berdua berjalan berdampingan, mereka terlihat sangat serasi saat berjalan membuatku iri saja.
Begitu sakit karenanya, mungkin ini saatnya aku berhenti mencintainya dan melepaskan cinta pertamaku untuk orang lain. Apakah ini rasanya cinta yang bertepuk sebelah tangan? Aku baru pertama kali merasakannya ternyata begitu sakit rasanya. Air mata akhirnya lolos turun dari kedua mataku tak kuasa karena menahan sakit yang aku rasakan.
“Dasar bodoh! Kenapa kau menangis karenanya? Kau bukan siapa – siapanya. Jadi tak ada haknya kau menangis, Ri Chan. Dasar kau bodoh!” rutukku pada diriku sendiri. Aku menghapus setiap air mataku yang jatuh dari kedua mataku sampai aku benar – benar berhenti menangis. Ku hirup oksigen lagi sebanyak – banyaknya dan mengeluarkannya berulang kali sampai pikiranku jernih kembali.
KREEEK
Suara pintu atap sekolah terdengar, aku pun menoleh kearah belakang ingin tahu siapa yang membuka pintu tersebut dan seketika itu juga tubuhku kaku saat tahu siapa orang yang membuka pintu tersebut. Pria yang aku sukai selama ini berdiri di ambang pintu itu dan bia mulai berjalan pelan kearahku. ‘Bodoh! Kenapa aku ada disini? Seharusnya aku tahu jika tempat ini adalah tempat favoritnya jika ia sedang membolos mata pelajaran yang ia tidak suka selain perpustakaan!’ runtukku sekali lagi di dalam hati.
“Jwesonghamnida.. aku lupa jika ini tempatmu saat kau sedang membolos. Aku akan pergi sekarang” ucapku dan segera melangkah berlawanan arah darinya. Lengan kananku seakan tertahan oleh sesuatu saat melewatinya, aku melihat lenganku yang ternyata ditahan oleh tangannya seketika itu juga aku lupa seperti apa bernapas itu.
“Temani aku disini..” ucapnya dengan melihat kearahku. Aku mengerutkan keningku karena bingung akan perkataanya tapi akhirnya aku pun menuruti permintaannya.
Rasanya aliran darah di dalam tubuhku mengalir sangat cepat karena jantungku yang berdetak semakin tak karuan. Ini pertama kalinya diriku bisa berada sedekat ini dengan Sehun. Kami hanya berdiam diri tak ada dari kami yang mencoba untuk membuka pembicaraan. Aku melihat kearah Sehun yang sedang tertidur dengan duduk di lantai atap sekolah dan bersandar tembok. Aku hanya terdiam duduk disebelahnya sambil mendengarkan alunan musik yang terpasang dari salah satu kabel headset yang ada ditelinga kanan ku dan satu kabel headsetnya terpasang ditelinga kiri milik Sehun.
Aku baru tahu jika ia suka sekali dengan lagu jaman dulu yang masih enak sekali didengar ditelinga.
“..And baby everytime you touch me
I become hero I’ll make you
No matter where you are and bring you
Everything you ask for nothing is above me
I’m shining like candle in the dark
When you tell me that you love me..” ( Diana Ross feat Westlife – When you tell me that you love me)
                Terdengar bel berbunyi yang menandakan waktu belajar sudah usai pas sekali saat lagu ini berakhir tapi tetap saja Sehun tak membuka kedua matanya. Tanganku pun bergerak melambai(?) di depan wajahnya dengan matanya yang masih tertutup. Aku terkesiap saat tiba – tiba tangan Sehun menggenggam tanganku yang bergerak melambai di depan wajahnya yang masih menutup kedua matanya. Kedua mata itupun akhirnya terbuka memperlihatkan kedua matanya yang tajam, kedua mata yang aku sukai.
                “B-bel sudah berbunyi.. aku harus kembali untuk megambil tas di kelasku lalu pulang” aku mencoba menutupi kegugupanku karena kedua bola mata Sehun bertatapan langsung dengan kedua bola mataku. Aku pun melepaskan tangan milik Sehun dari tanganku dan mencoba untuk berdiri.
                “Aku duluan.. Annyeong!” pamitku. Akupun melangkahkan kakiku pergi dari tempat itu.
                “Aku tahu, kau kan yang menaruh semua surat itu di lokerku dan juga lolipop yang kau tempelkan di pintu loker milikku, benar kan” ucap Sehun yang membuatku menghentikan langkahku dari tempat itu. Aku pun membalikkan diriku kearahnya.
“Apa maksudmu Sehun-ssi? Aku tak mengerti dengan maksudmu itu” ucapku yang pura – pura tidak mengerti.
“Kau tak perlu berbohong padaku, Ri Chan. Kau pikir aku tak memperhatikanmu? Aku selalu memperhatikanmu, kau yang selalu duduk di belakang kursi penonton saat aku sedang bermain basket yang membuat menyita perhatianku padamu. Ketika aku sedang tidur di salah satu sudut perpustakaan dan kau selalu ada disana memperhatikanku dan diam – diam memberi bekal yang kau bawa dengan meminta tolong kepada petugas perpustakaan karena kau tahu aku akan melewati istirahat untuk makan siang karena aku sedang tertidur lelap. Aku selalu diam – diam mengikutimu dari belakang saat kau akan menaruh suratmu bersamaan dengan permen lolipop yang akan kau taruh di loker milikku. Aku tahu semua itu, Ri Chan. Kau tak perlu memungkirinya lagi!” jelas Sehun yang membuatku tak bisa sekedar untuk membalas semua perkataanya.
“Jika itu semua membuatmu terganggu, aku minta maaf padamu. Aku tak akan melakukannya lagi karena aku akan melepasmu..” entah aku yang salah melihat atau apa, tapi rasanya ada rasa terkejut dari wajah Sehun.
“Maksudmu?”
“Aku akan berhenti melakukan itu semua jika itu mengganggumu” aku mengatakannya sekali lagi.
“Waeyo?” tanya Sehun lagi.
“Karena itu hanya akan sia –sia saja, karena kau sudah menyukai orang lain” ucapku. Bodohnya aku saat air mata jatuh dari kedua mataku yang tak bisa kubendung lagi. Aku benci ini, menangis didepan pria yang aku sukai ini.
^Author POV^
Sehun berjalan mendekat kearah Ri Chan dengan kedua tanganya ia menarik tubuh Ri Chan ke dalam pelukannya. Ia tak kuasa menahan gejolak dalam dirinya saat ia melihat gadis yang ada di depannya itu menangis, terlebih lagi karena dirinya.
“Jangan pernah mencoba untuk berhenti mencintaiku..” ucap Sehun yang membuat gadis yang ada dipelukkannya itu terperangah atas perkataanya itu. Saat dirinya tersadar, Ri Chan pun meronta dipelukkan Sehun meminta untuk dilepaskan. Bukan melepaskan pelukkannya, Sehun pun makin mengeratkan pelukkannya. Akhirnya Ri Chan menyerah dipelukkan Sehun.
“Maksudmu?” tanya Ri Chan tak mengerti. Sehun hanya terdiam dan tidak menjawab pertanyaan yang dilontarkan darinya. Ri Chan hanya mendengar suara detak jantung Sehun yang terdengar cepat.
“Saranghaeyo..” Ri Chan terpaku dalam sekejap saat kalimat itu terlontar dari bibir pria itu, waktu serasa berhenti saat itu juga.
“Mwo?” Ri Chan mendorong tubuh Sehun darinya saat ia telah tersadar dari lamunannya. Sehun memandangnya tak mengerti,
“Apa maksudmu Sehun-ssi? Kau mencoba mempermainkanku dengan mengatakan kau mencintaiku tapi kau orang yang kau sukai sebenarnya bukan diriku melainkan Soo Jung! Kau selama ini memperlakukannya berbeda dengan wanita – wanita lain yang ada disekolah ini” kata Ri Chan sedikit berteriak kepada pria yang ada dihadapannya itu tapi pria yang ada dihadapannya itu malah memasang wajah bingung.
“Soo Jung? Aku menyukai Soo Jung? Siapa bilang jika aku menyukainya? Kau salah tanggap dengan itu semua, Ri Chan-ya. Aku memperlakukannya seperti itu karena dia adalah saudara jauhku jadi sudah seharusnya aku memperlakukannya dengan baik. Dia sudah kuanggap sebagai adik kandungku sendiri, sepantasnya aku menyayanginya..” jelas Sehun. Ri Chan terkejut atas perkataan Sehun, ia baru tahu jika Soo Jung adalah saudara jauh dari pria tersebut. Ia menatap kedua mata pria tersebut mencari kebenaran dari mata tajam tersebut.
“Percaya padaku..” Ri Chan tak sadar jika Sehun sudah berada dekat didepannya dengan mengenggam kedua tangannya.
“..wanita yang kusukai adalah kau. Gadis manis yang menarik perhatianku, berdiri di belakang bangku dan yang selalu memberiku surat untuk menyemangatiku.”
“Jadi kumohon, jangan pernah berhenti mencintaiku.. saranghae” Sehun menarik Ri Chan kedalam pelukannya sekali lagi. Entahlah, bibir Ri Chan terasa kelu untuk menjawab semua perkataan dari pria tersebut. Ri Chan merasa seperti ada di dunia mimpi, jika ini adalah mimpi ia tak akan mau untuk bangun dari tidurnya.
“Will you be my girlfriend?” tanya Sehun yang dijawab oleh anggukan dari gadis yang ada dipelukkannya. Lagi – lagi Ri Chan menangis lagi tapi kali ini bukan tangis kesedihan melainkan kebahagiaan. Pelukan mereka terlepas dan bisa Sehun lihat jika gadis yang sudah resmi menjadi kekasihnya itu menangis lagi.
“Kumohon, jangan menangis lagi!” Sehun menghapus air mata yang mengalir di pipi mulus Ri Chan sedangkan Ri Chan mengangguk – anggukkan kepalanya, tak bisa berbicara.
“Ayo kita pulang! Hari sudah mulai sore, sebagai peresmiannya, aku akan mengantarmu pulang” ajak Sehun. Pria itu segera menggandeng Ri Chan pergi dari atap sekolah. Ri Chan tersenyum saat melihat tangannya yang sedang digenggam oleh Sehun, ia belum terbiasa dengan ini semua mungkin dari sekarang ia harus mulai terbiasa dan harus menenangkan debaran yang ada dijantungnya itu.
“Aku tak tahu hubungan kita seperti apa tapi ayo kita mulai hubungan ini dengan kebahagiaan serta diisi dengan kesenangan. Arraseo Baby!” Sehun mencium kening Ri Chan saat mereka sedang berjalan di koridor sekolah.
@@@@ END @@@@

Rabu, 26 Maret 2014

Miracle in December (Chapter 3)

Cast :
`Hwang Ri Young (Oc’s)
            ` Xi Lu Han (EXO)
Support Cast :
            `All member EXO
            `Park Jung Soo/Leeteuk (Super Junior)
            `Shin Ri Chan (Author)

Hari sudah mulai malam, Luhan mengantarkan Hwang Ri sampai rumahnya dengan mengendarai mobil kesayangannya itu. Ia pun memberhrntikan mobilnya itu, ternyata Jung Soo oppa sudah menunggu Hwang Ri di depan pintu gerbang rumahnya.
“Kenapa jam segini kau baru pulang? Dan kenapa kau tak memberitahuku terlebih dahulu jika kau pulang jam segini?” tanya Jung soo seusai Hwang Ri turun dari mobil milik Luhan, memang waktu sudah menunjukkan pukul 08.30 KST.
“Mian oppa. Aku janji tak mengulanginya lagi” Hwang Ri menundukkan kepalanya karena ia takut dengan oppa-nya itu. Karena kalau Jung Soo sudah marah, wajah malaikatnya akan berubah menjadi menakutkan seperti malaikat penyabut nyawa. Tapi Jung Soo tidak benar – benar marah kepada adiknya itu, karena ia sangat menyayangi adiknya itu.
“Siapa laki – laki ini?” tanya Jung Soo kepada Hwang Ri, pria yang ada di hadapannya itu. Hwang Ri yang tersadar ada Luhan disebelahnya. Akhirnya mengenalkan Luhan pada Jung Soo.
“Oppa.. dia teman sekelasku, Luhan namanya. Luhan.. ini oppaku Jungsoo, Park Jung Soo” Hwang Ri saling mengenalkan antara Luhan dan Jung Soo.
“Perkenalkan nama saya Luhan, Xi Lu Han..” Luhan membungkukan badannya, memberi hormat kepada Luhan “..Maafkan jika Hwang Ri pulangnya terlambat.” Lanjut Luhan. Hwang Ri tidak percaya atas sikap Luhan. Luhan yang biasanya tak pernah hormat terhadap guru sekalipun, sekarang bersikap sopan dan memberi hormat kepada oppa-nya itu.
“Ya sudahlah.. Lain kali kalau kau ingin mengajak adik ku yang tersayang ini pulang jam segini. Kau harus ijin denganku dulu. Arraseo!” kata Jung Soo pada Luhan. Kelihatan saja Jung Soo memasang muka marah di wajahnya tapi dia tidak benar – benar marah, Hwang Ri tahu itu.
“Dan kau bocah kecil..” Jung Soo mencubit kedua pipi adiknya itu, Luhan menahan tawanya melihat Hwang Ri dicubit pipinya oleh Jung Soo “..Awas kau pulang jam segini tanpa meminta ijin pada oppa! Oppa akan laporkan kepada appa supaya kau kembali ke Jepang lagi”  kata Jung Soo.
“Aiish oppa! Jangan mencubitku seperti itu di depan temanku. Aku malu” Hwang Ri melepaskan tangan Jung Soo dari pipinya dan memanyunkan bibirnya. Luhan tersenyum melihat tingkah yeoja yang ada disebelahnya itu.
“Kalau begitu, kau pulanglah. Sudah malam. Terima kasih sudah mengantarkan adikku ini” kata Jung Soo pada Luhan.
“Cheonmaneyo..” Luhan pun segera masuk kedalam mobilnya itu dan melajukan mobilnya meninggalkan Jung Soo dan Hwang Ri.
Selepas perginya Luhan, Hwang Ri dan Jung Soo masuk kedalam rumah mereka.
“Jadi dia temanmu?” tanya Jung Soo penuh curiga
“Ne oppa..” jawab Hwang Ri. “Jinjayo?” tanya Jung Soo, kali ini sambil menggoda adiknya itu.
“Ne oppaaa...” jawab Hwang Ri yang kesal karena dicurigai oppanya itu
“Ya sekarang teman, tapi besok bisa jadi kalian pacaran. Ternyata adik oppa sudah besar sekarang..”
“Aiish~ oppa. Sudahlah aku mau tidur. Capek” Hwang Ri masuk kedalam kamarnya .Terdengar teriakan oppanya yang masih saja menggoda dirinya.
“Oppa diamlah!” teriak Hwang Ri. Terdengar suara tertawa Jung Soo dan itu makin membuat Hwang Ri semakin kesal.
@@@@@@
Dentuman alunan musik beat terdengar sangat keras, pria maupun perempuan menari dilantai dansa mengikuti alunan musik itu. Kepulan asap rokok dan bau minuman alkohol menyeruak dalam ruangan itu. Tetapi itu bukan suatu masalah bagi orang – orang yang ada diruang tersebut malah mereka terlihat menikmatinya.
“Kau dari mana saja hyung?” tanya Lay pada Luhan yang baru saja datang.
“Wae? Kau merindukanku Lay-ah?” Luhan tiba –tiba bergelayut manja di lengan Lay. Lay pun merasa geli langsung menyingkirkan kepala Luhan dari lengannya. Luhan, Xiumin dan D.O pun tertawa.
“Dimana yang lainnya?” tanya Luhan.
“Kayak kau tidak tau saja.. Kai, Kris, dan Tao sudah menggodai yeoja – yeoja cantik disana..” Xiumin menunjukkan ke tempat yang dimana ada 3 ke sosok yang disebut tadi, dan dapat dilihat Kris sudah menggodai para yeoja yang berada disekelilingnya, Tao pun juga berbuat sama seperti yang dilakukan Kris. Sedangkan Kai, terlihat sedang bercumbu mesra dengan seorang yeoja.
“..Lalu Suho sedang ada di bar bersama teman kencannya dan Baekhyun, Sehun, Chen dan Chanyeol sedang menari di sana” jelas Xiumin.
“Hyung kenapa kau baru datang?” tanya D.O
“Aku baru saja kemari setelah mengantarkan Hwang Ri pulang ke rumahnya” kata Luhan, setelah ia meminum gelas yang sudah berisi alkohol.
“Hyung kau baru datang” Sehun pun muncul tiba – tiba dan mendudukan dirinya di sebelah Luhan.
“Dia baru saja mengantarkan Hwang Ri pulang” kata Xiumin.
“Mwo? Kau benar – benar sedang tidak mempermainkannyakan hyung?” tanya Sehun pada Luhan.
“Kenapa kau bertanya seperti itu? Tumben sekali kau menanyakan pertanyaan seperti itu. Kau menyukainya?” tanya Luhan yang heran. “Ani, hyung. Kasian saja jika Hwang Ri hanya dijadikan sebagai mainanmu. Karena kulihat Hwang Ri adalah gadis yang baik” jawab Sehun.
“Siapa juga yang bilang jika aku akan menjadikan dia mainanku?” tanya Luhan
“Mwo? Jadi maksudmu, kau ingin Hwang Ri jadi pacarmu?” tanya Lay. Luhan hanya memberikan senyum misteriusnya sambil meneguk minumannya itu sampai habis dan mengisinya lagi.
“Aku akan mulai serius bersama dia..” kata Luhan yang membuat teman – temannya itu heran. “..Aku akan berubah untuknya”
@@@@@
“Yaaak kau! Dasar yeoja genit!” teriak salah satu yeoja dari empat yeoja itu, menarik tangan Hwang Ri ke taman belakang sekolah yang terlihat sepi.
“Berani sekali kau merebut uri Luhan!” kata yoja itu kepada Hwang Ri. Hwang Ri mengenal yeoja itu, yeoja itu adalah Hyuna salah satu fans Luhan.
“Aku tak merasa merebut apapun dari kalian, termasuk Luhan” kata Hwang Ri.
PLLAAK
Tamparan melayang ke pipi mulus Hwang Ri. Sakit? Ya itu, yang di rasakan Hwang Ri. Tapi ia mencoba menahan air mata yang hampir keluar dari matanya.
“Sudah aku bilang, aku tak merebut Luhan dari siapapun!” teriak Hwang Ri
“Berani sekali kau meneriakkiku! Gayoon.. Jiyeon pegang tangannya” Hyuna menyuruh kedua temannya itu untuk memegang tangan Hwang Ri, supaya tidak bisa berkutik dari siksaanya. Sedangkan satu yeoja yang bernama Jinah hanya berdiri sambil tersenyum sinis menikmati tontonannya.
********
“Kau lihat Hwang Ri, Chanyeol-ssi?” tanya Ri Chan. Chanyeol, Baekhyun, Sehun dan Ri chan masih berada di dalam kelas.
“Ani” jawab Chanyeol. “Kalian berdua lihat Hwang Ri?” tanya Ri Chan pada Sehun dan Baekhyun yang asik dengan gambar – gambar wanita yang berpose seksi di I-phone milik Baekhyun.
“Ani” jawab mereka berdua yang masih tetap terpaku dengan layar tersebut. Ri Chan hanya menggeleng – gelengkan kepalanya itu melihat tingkah laku kedua pria itu
“Kau mau kemana?” tanya Chanyeol saat melihat Ri Chan yang hendak keluar kelas
“mau ke kantin. Mungkin Hwang Ri sudah ada disana” kata Ri Chan tanpa menoleh ke arah Chanyeol.
“Aku ikut” teriak Chanyeol. Baekhyun dan Sehun yang tersadar jika Chanyeol yang hendak pergi juga berteriak “Aku juga ikut. Tungguu~”
Mereka berempat memilih melewati taman belakang menuju ke kantin. Tapi Sehun melihat sosk ia kenal sedang bersama empat orang lainnya.
“Bukannya itu Hwang Ri?” tanya Sehun. Seketika itu Ri Chan meoleh ke arah Sehun tunjuk dan ternyata itu benar, itu Hwang Ri.
“Bukannya itu Hyuna dan teman – temannya juga?” kata Ri Chan menimpali. “Ne, kau benar” ucap Chanyeol.
“Perasaanku tidak enak. Chanyeol, ayo kita panggil Luhan hyung kesini” ajak Baekhyun yang dibalas dengan anggukan Chanyeol. Baekhyun dan Chanyeol pun belari dengan cepat ke kantin. Sedangkan Sehun menahan Ri Chan.
“Lepaskan Sehun-ssi!” Ri Chan meronta untuk dilepaskan
“Kita tunggu sampai Luhan hyung datang!” kata Sehun. Ri Chan menatap Sehun tak percaya.
“Lepaskan. Ku mohon!” kata Ri Chan “Tunggulah Ri Chan!” Ri Chan melihat temannya itu yang sedang di bully oleh Hyuna, Jiyeon, Jinah, dan Gayoon. Ia tak terima jika temannya diperlakukan seperti itu.
“Masa bodoh jika harus menunggu Luhan!” Ri Chan pun menggigit tangan Sehun sehingga Ri Chan terlepas dari Sehun dan segera berlari ke taman belakang.
Ri Chan pun melepaskan kedua sepatunya yang lumayan berhak dan melemparkan tepat ke arah kepala Hyuna dan ia melempari lagi sepatunya satu lagi pada Jinah yang dari tadi hanya menlihat Hwang Ri disiksa. Sehun kaget atas tindakan Ri Chan yang sedikit brutal untuk ukuran yeoja.
“Mau apa kau?! Bisanya hanya keroyokan!” kata Ri Chan pada Hyuna
“Kenapa kau melempariku dengan sepatu!” teriak Jinah
“Karena kalian berempat telah mengganggu temanku. Kalian tak tahu apa dengan siapa yang kalian berhadapan?” terukir senyum sinis dari Ri Chan.
“Emang kau siapa? Aku tak takut sedikitpun padamu!” kata Hyuna
Ri Chan pun menerjang Hyuna, memberi pukulan di perut hyuna yang membuat wanita itu tersungkur. Jinah tak tinggal diam, dia mencoba menyerang balik Ri Chan dari belakang. Sehun yang tak tahan dengan semua itu. Berlari ke arah perkelahian itu, berusaha menjadi penengah. Tapi bukannya menjadi penengah, malah ia jadi sasaran para yeoja yang sedang berkelahi.

[Sementara itu di tepat lain dalam waktu yang sama]

“Hyung! Hyung!” teriak Chanyeol dan Baekhyun bersamaan yang baru saja datang ke kantin.
“Wae?” tanya Kris “Kami melihat Hwang Ri sedang di bully oleh Hyuna dan gengnya, hyung” kata Chanyeol yang panik.
“Dimana Hwang Ri sekarang?!” Luhan melompat dari tempat duduknya sambil memgang lengan Chanyeol begitu keras sampai – sampai Chanyeol kesakitan.
“Di belakang sekolah, hyung” ucap Chanyeol takut akan tatapan hyungnya itu.
Luhan pun melesat pergi meninggalkan kantin menuju taman belakang yang diikuti oleh teman – temannya yang lain.
Luhan telah sampai dan melihat pemandangan yang sedikit mengenaskan. Karena pertama Hwang Ri, rambutnya sudah berantakan dan ada darah di bibirnya. Lalu, melihat Sehunnie yang jadi penengah malah babak belur gara – gara terkena pukulan dari yeoja – yeoja itu.  Dan Ri Chan yang berkelahi seperti preman pasar.
“Apakah dia benar – benar yeoja?” tanya Baekhyun heran melihat Ri Chan
“Aku yakin dia bukan yeoja” ucap Chanyeol
“HENNTTIIKAAAN!” teriak Luhan seketika itu juga perkelahian itu berhenti. Hyuna dan kawanannya melihat Luhan cs pun behenti menyerang malah bersikap sok imut. Gayoon dan Jiyeon pun berhenti menahan Hwang Ri
“HUUEEEKK!” Ri Chan berpura – pura seperti orang yang sedang muntah, Hyuna mendelik kearah Ri Chan
“aakkh..” rintih Hwang Ri kesakitan, Ri Chan menoleh dan menghampiri temannya itu, begitupun juga Luhan.
“Kau tak apa – apa? Bibirmu berdarah” Ri Chan yang mengkhawatirkan Hwang Ri yang terluka.
“Ani. Gwenchana Chan-ah. Kau yang seharusnya begitu, kau tidak apa – apakan?” tanya Hwang Ri. Ri Chan menggelengkan kepalanya sembari tersenyum memperlihatkan dia baik – baik saja, walaupun sebenernya tidak karena ada luka lebam di pipinya.
“Ri-ah..” panggil Luhan pada Hwang Ri. Hwang Ri menoleh kearah Luhan.
“..Ayo ikut aku ke ruang Kesehatan sekarang!” kata Luhan. Sebelum membawa Hwang Ri ke ruang kesehatan, Luhan memandang ke arah Hyuna dan teman – temannya.
“Kalian berempat, apa yang sudah kalian lakukan pada Hwang Ri?” Luhan memasang wajah dingin pada mereka, sehingga mereka sangat takut.
“Ka-kami hanya memberikan pelajaran untuk Hwang Ri saja. Su-supaya tidak dekat – dekat dengan oppa lagi” jawab Hyuna sembari menunduk, tidak berani menatap Luhan.
“Memang kalian punya hak apa – apa melarang Hwang Ri dekat denganku?! Hah?” Luhan semakin murka terhadap keempat yeoja yang sedang ada dihadapannya.
“Karena aku menyukaimu. Karena itu aku tidak suka ada yeoja yang dekat denganmu. Dan aku iri padanya!” jawab Hyuna. Luhan terdiam beberapa saat, “Kali ini kau kumaafkan. Tapi, awas jika kau menyentuh Hwang Ri walau itu sehelai rambut sekalipun. Aku tak akan membiarkan hidup kalian, terutama KAU!”  sembari menunjuk Hyuna.
Kemudian Luhan menghampiri Hwang Ri dan menggendong yeoja itu pergi menuju ruang kesehatan. Ri Chan yang melihat itu hanya bisa kaget, beberapa anggota EXO seperti, Tao, Kai, Lay dan Chen bersiul – siul sedangkan Hyuna cs memandang sinis tak suka jika Hwang Ri diperlakukan seperti itu.
“Luhan lepaskan aku!” kata Hwang Ri tapi tak ditanggapi oleh Luhan.
“Luhan!” teriak Hwang Ri yang mulai kesal. “Kau diamlah! Jika tak ingin kujatuhkan!” ancam Luhan pada Hwang Ri sambil memberi death-glare yang membuat Ri Chan terdiam, karena takut. Masih terdengar siulan dari para member EXO yang semakin membuat Hwang Ri malu. Akhirnya, Hwang Ri menyembunyikan wajahnya di dada bidang Luhan. Terukir senyum di wajah tampan Luhan, melihat perlakuan yeoja yang ada digendongnya. Satu lagi akibat perlakuan Hwang Ri itu membuat detak jantung Luhan semakin cepat dan kencang.
“Kau tidak apa – apakan?” Sehun menghampiri Ri Chan dan Ri Chan
“Ani. Wae? Aku hebatkan?” tanya Ri Chan yang tersenyum sumringah yang membuat Sehun kesal.
“Hebat dari mana? Kau tak lihat, jika tadi pukulanmu mengenaiku” Sehun menunjuk pipinya yang terkena pukulan Ri Chan.
“Halah~ Cuma begitu saja. Kau lihat, ini pukulan dan cakaran dari Hyuna dan Jinah. Kau tidak apa – apanya” Ri Chan menunjuk kearah wajahnya, memang terdapat bekas cakar dan pukulan di wajahnya. Akhirnya, Sehun dan Ri Chan malah bersaing menunjukkan luka yang mereka dapat. ‘Tidak penting!’ pikir Chanyeol, Baekhyun, Chen, D.O, Xiumin, dan Kai yang dari tadi melihat pertengkaran antara  magnae EXO dan yeoja abal – abal.
Kris, Tao, Suho dan Lay berjalan kearah keempat yeoja yang tetap mematung sejak tadi. Hyuna, Jiyeon, Gayoon, dan Jinah tetap menundukkan kepalanya karena takut saat keempat pria itu ada dihadapan mereka.
“Kalian beruntung kali ini bisa lepas dari tangan Luhan hyung” kata Tao sinis.
“Ne, kau benar Tao. Biasanya, Luhan tidak pernah melepaskan orang – orang yang mengganggunya. Walaupun itu namja ataupun yeoja.”  Kata Suho
“Kami akan mengawasi kalian dimulai dari sekarang, jika kalian mengganggu hidup Hwang Ri dan juga yeoja yang sedang bertengkar dengan Sehun disana..” Kris menunjuk Ri Chan “...Kami tak akan maafkan kalian, terutama Luhan. Luhan akan membuat hidup kalian seperti hidup di neraka” ucap Kris yang setelah itu pergi dari tempat itu, diikuti member EXO yang berada dibelakangnya dan juga Ri Chan.
“Sial!” rutuk Hyuna kesal.

[di Ruang Kesehatan]

“Aakkh sakit Luhan” rintih Hwang Ri. Luhan sedang mengobati bibir Hwang Ri yang sedikit robek dengan obat merah. Yeoja itu bisa merasakan hembusan nafas namja itu diwajahnya karena jarak antara kepala Luhan dan kepalanya yang terlalu dekat, Hwang Ri juga bisa melihat manik kedua mata Luhan yang menurutnya indah.
Luhan menempelkan plester ke bibir Hwang Ri saat menmpelkannya darah Luhan berdesir melihat bibir merah gadis yang ada didekatnya itu seakan tergoda ingin mencium bibir itu. Tanpa disadari wajah Luhan makin lama makin dekat dengan wajah Hwang Ri, Hwang Ri makin memundurkan wajahnya.
“Luhan” panggilan dari Hwang Ri seakan menyadarkan Luhan. Luhan pun menjauhkan badannya dari Hwang Ri.
“Mian Hwang Ri..” kata Luhan gugup. Ia merutukki kelakuannya yang bodoh itu. Untung saja ia tersadar saat wanita itu memanggilnya.
“Gwenchana..” balas Hwang Ri yang sama – sama gugup. Suasana canggung menyelimuti mereka sekarang. Luhan pun berdiri dan berjalan ke arah pintu ruang kesehatan, ingin keluar.
“Mau kemana?” tanya Hwang Ri. “Aku mau ke kantin. Aku tau kau pasti belum makan siang. Istirahatlah, nanti aku akan meminta ijin kepada Kim Seosaengnim untukmu. Juga akan menyuruh Ri Chan kesini untukmu” jawab Luhan. Luhan pun segera membuka pintu.
“Luhan Tunggu!” panggil Hwang Ri yang memberhentikan langkah Luhan untuk pergi. Luhan pun menoleh kearah Hwang Ri.
“G-gomawo” Luhan tersenyum pada Hwang Ri dan menganggukan kepalanya, lalu meninggalkan Hwang Ri.
TO BE CONTINUED